Adapun yang pertama adalah Kader Intelektual, Intelektual disini bermakna pemikiran yang jernih atau pemikiran cerdas, dimana seorang kader mampu berbicara sesuai dengan data dan fakta. Secara garis besar rata rata seorang aktifis pemuda mampu berbicara lancar ditempat umum berlandaskan intelektual yang cukup kuat untuk membantu lancarnya peredaran vocal, perkataan yang disampaikannya pun tidak jauh dari apa yang ia fikirkan, jiwa Zahiriahnya juga lebih besar dari jiwa Batiniahnya. Terkadang seorang pendengar akan langsung menanggapi perkataannya, karena wacana yang dilontarkan masih sebatas kata kata. Kader seperti ini biasanya lahir dari banyaknya literasi yang ia baca.
Beda halnya dengan Kader Spiritual, setiap kata yang disampaikan berasal dari dalam hati, artinya Kader Spiritual adalah kader yang setiap perkataannya dimulai dari hati dan diterima oleh hati, seperti yang terangkan dalam sebuah kaedah yang berbunyi "الكلم اٍذا خرج من القلب وقع في قلب" . Kader jenis ini sudah sangat langka eksistensinya dan sulit untuk membuka suara, namun ciri khasnya adalah sering diam, merenung dan mengiring atau mengikuti segala peraturan dan perintah yang sudah ditetapkan oleh pimpinan. Segala bentuk kebijakan biasanya ia lakukan dari dari hati, hati yang bersih dan hati yang murni tanpa ada unsur paksaan dari siapapun.
Itu sekelumit pandangan penulis dari dua unsur kader tersebut, tak lupa pula penulis mengharap saran dan kritikan dari pembaca yang baik hati ini.